TENSIMETER MANUAL ABN

Kategori: Artikel | 1117 Kali Dilihat
TENSIMETER MANUAL ABN Reviewed by admin on . This Is Article About TENSIMETER MANUAL ABN

Tensiometer Manual: Alat yang Penting dalam Pengukuran Tekanan Darah Tensiometer manual, juga dikenal sebagai sphymomanometer, adalah alat medis yang digunakan untuk mengukur tekanan darah seseorang. Alat ini merupakan salah satu instrumen paling penting yang digunakan dalam diagnosis dan pengawasan kondisi kardiovaskular. Tensiometer manual menggunakan metode auskultasi, yaitu mendengarkan suara aliran… Selengkapnya »

Rating: 1.0

Hubungi Kami

Order via SMS

08122997015

Format SMS : ORDER#NAMA PRODUK#JUMLAH
Pemesanan Juga dapat melalui :
SKU :
Stok Tersedia
Kg
01-11-2019
Detail Produk "TENSIMETER MANUAL ABN"

Tensiometer Manual: Alat yang Penting dalam Pengukuran Tekanan Darah

Tensiometer manual, juga dikenal sebagai sphymomanometer, adalah alat medis yang digunakan untuk mengukur tekanan darah seseorang. Alat ini merupakan salah satu instrumen paling penting yang digunakan dalam diagnosis dan pengawasan kondisi kardiovaskular. Tensiometer manual menggunakan metode auskultasi, yaitu mendengarkan suara aliran darah melalui arteri, untuk mendapatkan nilai tekanan sistolik dan diastolik.

Komponen Utama Tensiometer Manual Tensiometer manual terdiri dari beberapa komponen utama, antara lain:

  1. Manometer: Merupakan bagian alat yang berfungsi untuk menunjukkan tekanan dalam satuan milimeter raksa (mmHg).
  2. Manset: Manset adalah bagian tourniquet yang diikat di sekitar lengan atas pasien. Manset memiliki balon yang dapat diisi dengan udara untuk memberikan tekanan pada arteri brachialis.
  3. Stetoskop: Stetoskop digunakan untuk mendengarkan suara aliran darah melalui arteri brachialis pada saat pengukuran tekanan darah.

Prosedur Pengukuran dengan Tensiometer Manual Berikut adalah langkah-langkah umum dalam pengukuran tekanan darah menggunakan tensiometer manual:

  1. Persiapkan pasien: Pasien harus duduk atau berbaring dengan posisi lengan ditekuk pada tingkat jantung dan telapak tangan menghadap ke atas.
  2. Pasang manset: Tempatkan manset di sekitar lengan atas pasien, dengan titik tengah manset berada sejajar dengan arteri brachialis di bagian dalam lengan. Pastikan manset cukup kencang untuk mencegah aliran darah ke arteri.
  3. Pompa udara: Menggunakan pompa udara yang terhubung ke manset, secara perlahan-lahan pompa udara hingga tekanan melebihi perkiraan tekanan sistolik pasien.
  4. Perlahan-lahan lepaskan udara: Buka katup pada pompa udara secara perlahan-lahan untuk mengurangi tekanan di dalam manset. Ketika tekanan manset turun, darah mulai mengalir melalui arteri brachialis, dan suara yang dihasilkan dapat didengarkan melalui stetoskop.
  5. Dengarkan suara Korotkoff: Dengarkan suara Korotkoff yang terdengar melalui stetoskop saat udara dilepaskan dari manset. Suara ini muncul saat aliran darah mulai lancar melalui arteri brachialis (suara Korotkoff pertama) dan berhenti ketika aliran darah kembali normal (suara Korotkoff terakhir).
  6. Catat tekanan sistolik dan diastolik: Tekanan sistolik adalah tekanan pada saat munculnya suara Korotkoff pertama, sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan pada saat hilangnya suara Korotkoff terakhir.
  7. Ulangi jika perlu: Jika ada ketidakpastian atau hasil yang tidak konsisten, pengukuran dapat diulang untuk memastikan keakuratan hasil.

Keunggulan dan Kelemahan Tensiometer Manual Tensiometer manual memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya tetap menjadi pilihan yang populer di kalangan tenaga medis, terutama di lingkungan klinis. Keunggulan tersebut antara lain:

  1. Akurasi: Tensiometer manual dianggap sebagai metode yang lebih akurat dalam pengukuran tekanan darah dibandingkan dengan tensiometer digital.
  2. Fleksibilitas: Alat ini dapat digunakan pada pasien dengan berbagai kondisi, termasuk mereka yang memiliki denyut nadi yang lemah atau tidak teratur.
  3. Keandalan: Tensiometer manual tidak memerlukan daya listrik atau baterai, sehingga dapat diandalkan dalam situasi darurat atau di tempat-tempat yang tidak memiliki sumber daya listrik yang memadai.

Namun, tensiometer manual juga memiliki beberapa kelemahan, seperti:

  1. Keterampilan operator: Pengukuran tekanan darah menggunakan tensiometer manual memerlukan keterampilan dan keahlian operator yang baik untuk mendapatkan hasil yang akurat.
  2. Subyektivitas: Hasil pengukuran dapat dipengaruhi oleh pendengaran, penglihatan, atau interpretasi operator. Hal ini bisa memengaruhi akurasi hasil.
  3. Kepentingan kerjasama pasien: Pasien perlu bekerja sama dan tetap diam saat pengukuran untuk mendapatkan hasil yang akurat. Jika pasien gelisah atau tidak kooperatif, hasil pengukuran dapat menjadi tidak akurat.

Meskipun ada kehadiran tensiometer digital yang lebih mudah digunakan, tensiometer manual tetap menjadi alat yang penting dalam pengukuran tekanan darah. Kemampuannya yang akurat dan fleksibel membuatnya tetap menjadi pilihan yang diandalkan oleh banyak tenaga medis dalam mendiagnosis dan mengawasi kondisi kardiovaskular pasien.

Kami menjual tensimeter manual ABN spectrum. 

Alamat: Jl. Monumen Perjuangan, Banjardadap, Potorono, Kec. Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55194

Pemesanan Bisa menghubungi via WA/Telepon0812-2997-015


Hubungi Kami


Hubungi Kami


Hubungi Kami

 
Chat via Whatsapp